Selasa, 03 Desember 2013




Cerik pasar busana muslim yang sangat besar, terutama di masyarakat kelas menengah, tak disia-siakan Fenny Mustafa. Pendiri sekaligus pemilik label busana muslim Shafira ini lantas mendirikan Zoya pada 2006. Oleh karena Shafira dipasarkan untuk kalangan menengah atas, Zoya dibuat untuk ikut memberikan pilihan dalam berjilbab dan berbusana muslim yang simpel tapi modis bagi kalangan menengah.

Kalau di awal tahun 2000-an, pemakai hijab masih sedikit, sejak tahun 2005, sudah mulai banyak yang memakainya. Di kantor, sekolah, instansi, semua sudah memperbolehkan pemakaian hijab. Potensi market inilah yang ditangkap Shafira Corporation. Sebelumnya, Zoya merupakan merek kerudung instan trendi yang diproduksi Rumah Kerudung Lamara milik Shafira Corporation, perusahaan Fenny yang menaungi Shafira.

Di toko kerudung itu, ada empat merek kerudung sekaligus yang dipasarkan. Setelah dua tahun berjalan, evaluasi dan riset pasar dilakukan. Hasilnya, hanya Zoya yang dipertahankan. Ternyata, Zoya yang paling diminati dari sisi desain maupun penjualannya. Tiga brand sisanya terpaksa divakumkan, termasuk Rumah Kerudung Lamara sekaligus. Dua di antaranya tetap diproduksi, hanya saja dengan nama brand Zoya. Fenny memang ingin focus membesarkan Zoya.

Zoya yang dipasarkan ulang pada 2009 kemudian memproduksi kerudung instan yang up to date, kerudung besar dengan konsep instan yang didesain secara modis dan modern, kerudung segi empat, serta selendang. Selain menerapkan konsep ringan baik secara desain maupun pilihan bahan, pilihan warnanya pun lebih beragam.

Awalnya, sebagian besar bahan baku masih mengimpor. Karena Fenny ingin memberikan produk yang nyaman, berkualitas, tapi harganya terjangkau. Kelebihan Zoya antara lain terletak pada kainnya. Kain ini ia buat sendiri dan diuji coba selama bertahun-tahun, sampai akhirnya didapatkan bahan kain yang disukai pasar.  

Zoya juga memposisikan diri sebagai brand yang menjadi solusi bagi pemakai hijab. Saat awal berjilbab, perempuan biasanya khawatir wajahnya akan jadi terlihat tua, gemuk, tidak modis, dan tak cantik lagi. Untuk menjawab tantangan itu, Zoya mengeluarkan kerudung instan yang mampu mengakomodasi semua bentuk wajah. Jadi masing-masing bentuk wajah ada bergonya sendiri.

Produksi Zoya berkebalikan dengan Shafira yang memproduksi 70 persen busana dan 30 persen kerudung. Seiring permintaan pasar,sekarang komposisi produksi kerudung dan busana hampir seimbang. Tak hanya itu, beragam ciput dan aksesori lain pun kemudian ikut diproduksi. Harga kerudung berkisar antara Rp 40 ribu-Rp 249 ribu. Sedangkan manset, ciput, dan aksesori lain mulai Rp 10 ribu-Rp 70 ribu.

Tak heran, keputusan tepat untuk mengembangkan Zoya berbuah manis. Produk yang ditargetkan untuk perempuan berusia 25-45 tahun ini kini memiliki 100 outlet di 62 kota di Indonesia. Sebanyak 60 persen di antaranya milik Shafira Corporation. Sisanya adalah franchise. Fenny pun juga membuka sistem keagenan dan distributor. Prisnipnya adalah kebersamaan, jadi ia merasa usahanya ini tidak akan bisa besar jika tidak bersama-sama degan pihak lain.

Dalam setahun, Zoya memproduksi 6 juta helai kerudung dan sekitar 1,2 juta busana. Shafira Corporation yang memiliki karyawan sekitar 950 orang ini juga melebarkan sayap bisnis Zoya. Kini Zoya tidak hanya terdiri dari Zoya Fashion, sebutan untuk bisnis kerudung dan busana muslim, saja. Melainkan ada juga Zoya Jeans (busana muslim dari bahan jeans yang berkonsep smart dan fun. Zoya Diva (busana muslim premium), Zoya Music Factory, Zoya Home (busana untuk di rumah, dan sebagainya.

 

ZOYA
Jalan Rumah Sakit No. 139
Bandung, Jawa Barat 40613
webstore@zoya.co.id

Shopping Online :
Telp. +62 22-61688833
SMS Center. +62 878 219 11108


1 komentar:

  1. Mohon bantuannya untuk mengisikan kuesioner penelitian tugas akhir saya mengenai website zoyaplaza.com Terima kasih :) berikut ini link kuesioner :

    https://docs.google.com/forms/d/1tZOVJfeQNm2ISiaSMwXYxmHmWSmYXXfMD4zs46-GNoI/viewform

    BalasHapus